Tiga Altcoin Favorit Whale di Tengah Market Crypto yang Mulai Pulih

ðŸ’đ Pendahuluan: Gelombang Baru Optimisme di Dunia Crypto

Calixas.com, Indonesia – Pasar crypto kembali menunjukkan tanda-tanda pemulihan setelah melewati periode bearish yang cukup panjang. Harga Bitcoin yang stabil di atas level psikologis tertentu membuat para investor besar, atau yang sering disebut whale, mulai kembali melakukan akumulasi. Namun menariknya, fokus mereka kali ini bukan hanya pada Bitcoin. Tiga altcoin favorit whale justru menjadi sorotan utama karena memiliki potensi kenaikan yang luar biasa di fase market recovery kali ini.

Pergerakan besar yang dilakukan whale biasanya menjadi sinyal kuat bagi investor ritel. Dalam sejarah pasar crypto, pola akumulasi yang dilakukan oleh whale sering kali menjadi awal dari tren kenaikan yang signifikan. Lantas, altcoin apa saja yang sedang menjadi idola para whale saat ini? neraka33


🐋 💎 Altcoin 1: Ethereum (ETH) — Pilar Ekosistem Blockchain

Ethereum tetap menjadi primadona bagi para whale crypto. Sebagai proyek dengan fundamental paling kuat di luar Bitcoin, ETH memiliki peran vital dalam membangun ekosistem decentralized finance (DeFi) dan smart contract.

Whale menjadikan Ethereum sebagai aset utama diversifikasi, karena mereka menyadari potensi jangka panjang dari adopsi teknologi blockchain. Setelah upgrade Ethereum 2.0 dan beralih ke mekanisme Proof of Stake (PoS), ETH semakin menarik karena memberikan peluang staking reward pasif bagi pemegang besar.

Selain itu, banyak proyek Layer 2 seperti Arbitrum, Optimism, dan Base yang menambah nilai utilitas Ethereum. Data dari Santiment dan Glassnode menunjukkan adanya peningkatan signifikan dalam jumlah wallet besar yang menambah kepemilikan ETH sejak awal 2025.

âœĻ Insight Whale:

Whale cenderung menimbun ETH di kisaran harga koreksi, memperkuat sinyal akumulasi jangka panjang dan mengindikasikan kepercayaan terhadap fundamental jaringan.


ðŸŠķ 💠 Altcoin 2: Solana (SOL) — Kuda Hitam yang Bangkit Kembali

Solana kembali mencuri perhatian setelah berhasil bangkit dari masa-masa sulit di tahun 2023–2024. Dikenal karena kecepatannya yang tinggi dan biaya transaksi rendah, Solana kini menjadi ekosistem Layer 1 yang paling aktif setelah Ethereum.

Para whale tertarik pada SOL bukan hanya karena performanya yang luar biasa, tapi juga karena kemampuannya menarik proyek-proyek baru di bidang NFT dan DeFi. Volume transaksi harian di jaringan Solana bahkan sempat melampaui Ethereum, menandakan aktivitas pengguna yang semakin tinggi.

Selain itu, partnership dengan perusahaan besar seperti Shopify dan Visa dalam integrasi pembayaran berbasis Solana memperkuat kepercayaan pasar. Whale menganggap ini sebagai sinyal kuat bahwa SOL bisa menjadi salah satu aset yang memimpin gelombang alt season berikutnya.

ðŸ’Ą Insight Whale:

Beberapa whale melakukan akumulasi SOL di bawah harga psikologis $150, mengantisipasi kenaikan tajam saat adopsi ekosistem terus tumbuh.


🔗 ⚙ïļ Altcoin 3: Chainlink (LINK) — Jembatan Data Dunia Nyata

Chainlink (LINK) menjadi altcoin yang tidak pernah absen dari radar para whale. Sebagai oracle network terdepan, Chainlink berfungsi menghubungkan data dunia nyata dengan jaringan blockchain. Teknologi ini menjadi kunci utama bagi ekosistem DeFi, GameFi, dan bahkan sektor keuangan tradisional yang ingin mengintegrasikan blockchain.

Menariknya, sepanjang 2025, aktivitas staking LINK meningkat signifikan. Hal ini mendorong permintaan baru yang secara langsung mengurangi suplai di pasar. Whale memanfaatkan momen ini untuk mengakumulasi LINK dengan strategi jangka menengah hingga panjang.

Chainlink juga memperkenalkan teknologi Cross-Chain Interoperability Protocol (CCIP), yang memungkinkan transfer data dan aset lintas blockchain dengan aman. Inovasi ini memperkuat posisi Chainlink sebagai infrastruktur penting dalam ekonomi digital masa depan.

📊 Insight Whale:

Whale memandang LINK sebagai aset dengan risk-reward ratio yang ideal, terutama karena perannya dalam memperluas konektivitas antar-ekosistem blockchain.


🧭 📈 Strategi Whale dalam Menghadapi Market Recovery

Para whale crypto tidak bertindak sembarangan. Mereka memiliki strategi matang dalam menentukan momen masuk pasar. Biasanya, mereka menunggu fase accumulation zone ketika volatilitas menurun dan sentimen pasar masih netral.

Whale juga memanfaatkan data on-chain analytics untuk memprediksi arah tren berikutnya. Aktivitas besar yang terekam di blockchain sering kali menjadi petunjuk awal bahwa fase bullish akan segera dimulai.
Mereka cenderung:

  • Membeli dalam jumlah besar tapi bertahap (ladder buy strategy)
  • Menyimpan aset di cold wallet untuk menghindari fluktuasi bursa
  • Mengalihkan sebagian dana ke staking protocol untuk mendapatkan yield pasif


ðŸ”Ū âœĻ Prediksi dan Tren 2025–2026

Melihat pola saat ini, para analis memperkirakan bahwa tahun 2025–2026 akan menjadi fase penting bagi altcoin dengan fundamental kuat. Ethereum, Solana, dan Chainlink diprediksi akan mengalami pertumbuhan signifikan seiring dengan meningkatnya adopsi Web3, DeFi, dan AI-integrated blockchain.

Jika Bitcoin mampu mempertahankan kestabilannya di atas $90.000, potensi kenaikan untuk tiga altcoin ini bisa mencapai 3–5 kali lipat dari harga saat ini. Tentunya, bagi investor ritel, memahami pergerakan whale menjadi kunci penting agar tidak tertinggal dalam siklus berikutnya.


🧠 Kesimpulan: Menyusuri Jejak Whale Menuju Keuntungan

Whale selalu meninggalkan jejak dalam setiap pergerakan pasar. Dengan mengamati pola akumulasi mereka, investor cerdas bisa meniru strategi yang lebih rasional dan menghindari keputusan emosional.

Tiga altcoin — Ethereum (ETH), Solana (SOL), dan Chainlink (LINK) — kini menjadi pilihan utama para whale crypto di tengah fase pemulihan pasar. Dengan fundamental yang solid, inovasi berkelanjutan, dan dukungan komunitas yang kuat, ketiganya siap menjadi pilar utama dalam babak baru pasar crypto global.

Bagi investor ritel, inilah saat yang tepat untuk belajar dari para pemain besar, mengatur portofolio dengan bijak, dan ikut menavigasi ombak market recovery dengan strategi jangka panjang.